Halaman

Minggu, 28 Agustus 2011

PENGEMBANGAN IDE DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

PENGEMBANGAN IDE DAN

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

Artikel Penelitian

Oleh: Triyo Rachmadi, S.Kep

Abstrak

Dalam tulisan ini akan diuraikan strategi mencari permasalahan penelitian dan merumuskan masalah yang tepat. Suatu masalah penelitian dapat dilakukan melalui menggali pengalaman pribadi, melihat hasil penelitian sebelumnya, meninjau ulang teori yang sudah ada dan dapat juga dengan melalui analisis situasi dimana masalah itu muncul.

A. Sumber Masalah Penelitian

sebagai mahasiswa maupun peneliti pemula menemukan permasalahan, ide atau gagasan maupun mengembangkan ide pokok untuk dijadikan masalah penelitian merupakan masalah yang tidak mudah dan bukan hal sederhana, meskipun sebenarnya permasalahan ada di berbagai bidang kehidupan yang ada di sekitar mereka. Khususnya dalam penelitian kesehatan, permasalahan penelitian banyak sekali dapat digali dari kehidupan sosial dan aktifitas manusia. Dalam dunia kesehatan, topik permasalahan dapat digali secara garis besar dapat digali melalui masalah perawatan kesehatan, kedokteran maupun ahli kesehatan lain pada umumnya baik mereka yang beraktifitas di Rumahsakit, Puskesmas maupun Instansi kesehatan lain.

Memilih topik atau menetapkan permasalahan penelitian merupakan langkah paling awal dari keseluruhan kegiatan penelitian, Sehingga sebenarnya permasalahan penelitian dapat dicari pada semua aspek kehidupan baik yang menimpa pelaksana kesehatan maupun obyek dari pelaksana bidang kesehatan. Untuk dapat memberikan gambaran secara terstruktur tentang sumber masalah ini, dapat dijelaskan bahwa secara garis besar permasalahan penelitian dapat dicari dan dikaji melalui pengalaman pribadi, deduksi teori, penelitian sebelumnya, dengan analisis system dengan mempertimbangkan sebab akibat dari suatu masalah.

  1. Pengalaman Pribadi

Pengalaman kehidupan sehari-hari merupakan sumber permasalahan yang tidak pernah ada habisnya, dari pengalaman pribadi yang tertangkap sehari-hari ataupun pengalaman mengikuti penelitian seniornya dsb, dapat menjadi sumber inspirasi peneliti. Seringkali kita merasa tidak puas dengan kondisi pengalaman tertentu kemudian muncul pertanyaan tentang ha-hal yang berada dibalik pengalaman tsb. Saat itu sebenarnya telah ditemukan permasalahan penelitian, misalnya ketakutan seorang perawat atau dokter dalam awal masuk bekerja di Rumahsakit atau seorang Asisten dosen yang baru pertama kali melakukan pembelajaran di kelas, penyelewengan birokrasi, perselingkuhan dsb. Baru kemudian dituntut kepekaan memfokuskan pengalaman dan pertanyaan tsb, menjadi permasalahan yang menarik dan diramu serta diformulasikan menjadi suatu rumusan permasalahan penelitian yang meyakinkan.

2. Deduksi Dari Teori.

Dari berbagai bahan bacaan di perpustakaan peneliti dapat menemukan sumber permasalahan yang baik untuk dikembangkan menjadi penelitian, yaitu dengan mengukuhkan teori yang ada dengan mencari bukti baru secara empiris dari data lapang. Buku-buku atau literatur mutakhir yang pada umumnya membahas tentang teori, konsep ataupun metode-metode baru dengan disertai contoh-contoh konkrit akan banyak memberikan masukan kepada para pembacanya untuk menemukan topik-topik permasalahan untuk penelitian.

Disamping itu masalah penelitian dapat dikembangkan melalui beberapa hal diantaranya; Penjajakan tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan survey pada tiga kelompok obyek (3-p) yaitu paper, person dan place (Suharsimi, dalam Endang) : “Paper” adalah penelusuran atau penjajakan dengan menelusuri sumber-sumber pustaka, baik yang berupa tulisan ilmiah populer, makalah, jurnal, literatur ataupun hasil-hasil penelitian terdahulu. berikutnya adalah survey terhadap Person”, yaitu upaya “mempelajari“ permasalahan penelitian lewat sumber yang berupa manusia. Dari sumber ini perlu dijajaki berbagai kemungkinan tersedianya kelompok manusia sebagai sumber data, maupun orang-orang yang diharapkan dapat memberikan dukungan materiil (penyandang dana dan fasilitas lain) dan dukungan moril yang dapat memberikan bantuan untuk memperlancar pelaksanaan penelitian. Sasaran lain dari kegiatan penjajakan ini adalah “Place yang dapat dilakukan dengan cara melakukan survey pada lokasi atau tempat penelitian, langkah ini juga perlu dilakukan karena dengan melihat dan pemahaman terhadap lokasi penelitian.

Secara khusus manfaat dari penjajakan awal adalah :

1) Setelah survey awal, peneliti sudah dapat mengidentifikasi dan memastikan batasan/fokus dari masalah penelitian, termasuk keyakinan akan kelayakannya

2) Peneliti sudah dapat menentukan dimana dan dari siapa informasi tentang data penelitian akan dapat diperoleh, termasuk bentuk / jenis data yang akan dicari.

3) Dari hasil survey kepustakaan, peneliti sudah pula memperoleh dan mengorganisasikan berbagai referensi baik yang berasal dari makalah, jurnal, teori, literatur ataupun temuan penelitian terdahulu, untuk dideduksi menjadi anggapan dasar dan hipotesis.

4) Peneliti sudah mengidentifikasi kemungkinan hambatan yang akan muncul dalam pelaksanaan penelitian, dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Bila informasi awal dari hasil penjajakan terhadap tiga sumber tersebut dirasa cukup, selanjutnya dapat dirumuskan permasalahan yang sebenarnya dalam suatu rumusan yang jelas. karena rumusan masalah ataupun research question ini akan menentukan arah dan tujuan penelitian. Kemampuan merumuskan masalah ini sangat diperlukan karena layak tidaknya penelitian yang dilakukan akan tercermin dalam rumusan masalah yang dikemukakan. Sehingga perlu ditata dan diramu sedemikian rupa sehingga rumusan masalah penelitian tersebut menarik dan dapat meyakinkan pembaca dan pihak-pihak yang berwenang bahwa permasalahan yang akan diteliti ini memang bagus dan perlu segera mendapat penanganan.

3. Hasil Penelitian sebelumnya

Dengan membaca dan mencermati hasil penelitian terdahulu, peneliti akan dapat menemukan sudut-sudut yang belum tergarap oleh penelitian yang dibaca, atau dapat pula dijumpai adanya berbagai keberhasilan dan kegagalan dari peneliti terdahulu, dengan mengambil sudut-sudut atau bidang-bidang yang belum tergarap serta kegagalan dan kelemahan penelitian yang telah ada akan memunculkan permasalahan baru yang cukup menarik untuk dikembangkan menjadi permasalahan penelitian yang baru.

4. Analisis System

Analisis system merupakan suatu tinjauan dalam memahami masalah berdasarkan perspektif system dimana suatu komponen dipengaruhi oleh komponen yang lain dan saling berkaitan. Suatu masalah dipandang sebagai akibat ataupun sebab dari masalah yang lain. Dalam hal ini suatu masalah penelitian dapat digali dari model system dari suatu masalah yang disusun atau dari adanya suatu masalah dilapangan kemudian diperhatikan komponen lain yang menunjukan sebab akibat dari masalah itu sendiri.

Dari analisis dibawah ini dapat diketahui bahwa satu topik atau masalah typoid dapat dikembangkan dalam masalah penelitian dari beberapa sisi, yang memungkinkan akan mempermudah untuk peneliti dalam mencari masalah yang uptodate pada saat itu.

Skema Analisis situasi sebab akibat pada Typoid















Dari skema diatas dapat diuraikan masalah penelitian yang mungkin diantaranya adalah;

1) Hubungan antara pengetahuan pasien terhadap kesembuhan pasien typoid.

2) Hubungan tingkat kepatuhan pasien dalam menerima Instruksi perawat terhadap kesembuhan pasien.

3) Analisis tingkat kepuasan pasien terhadap informasi yang diberikan oleh perawat.

4) Efektifitas pengukuran tekanan darah pada pasien terhadap kesembuhan pasien

5) Hubungan Ketepatan diagnosa kep[erawatan terhadap kesembuhan pasien.

Masalah penelitian diatas merupakan hasil pengembangan dari suatu analisis situasi yang memungkinkan dapat mendapatkan topik sebanyak-banyaknya.

B. Pemilihan Masalah Penelitian

Suatu masalah penelitian diambil oleh karena mempertimbvangkan hal-hal berikut ini;

1. Menarik Minat.

Bagi peneliti pemula kriteria ini sangat penting, karena permasalahan yang menarik minat peneliti akan menumbuhkan motivasi yang kuat untuk segera menemukan jawaban dengan segera menyelesaikannya. Secara umum permasalahan ataupun obyek yang menarik minat akan melahirkan tantangan yang mengasyikkan dan menumbuhkan ketegaran untuk menyingkirkan berbagai kendala yang ada.

  1. Perlu diteliti

Permasalahan penelitian seharusnya merupakan permasalahan yang memerlukan pemecahan segera dan diperlukan langkah penelitian, sehingga jelas bahwa permasalahan penelitian yang dikemukakan adalah permasalahan penelitian yang mendesak untuk mendapat perhatian dan penanganan. Masalah yang dapat dijawab dengan mudah tanpa memerlukan penelitian berarti masalah itu tidak perlu diteliti.

  1. Bermanfaat

Kriteria ini menilai permasalahan dari asas manfaat; hasil-hasil penelitian diharapkan mempunyai dampak langsung baik secara teoritis yaitu pengembangan teori, konsep ataupun metode yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu, pertimbangan kemanfaatan praktis dalam memecahkan permasalahan kehidupan atau kegunaan dalam operasionalisasi kegiatan profesi.

  1. Memiliki Feasibity (kalayakan)

Permasalahan harus pula dipertimbangkan kriteria layak tidaknya penelitian tersebut dilakukan (Feasibility), yang dapat dilihat dari beberapa demensi yaitu :

1. Kompetensi peneliti

2. Tersedia Faktor Pendukung

3. Pertimbangan Biaya, waktu dan tenaga yang tersedia.

4. Scope Permasalahan

5. Tidak Menyangkut etika / Sikap Moral Masyarakat.

C. Rumusan Masalah Penelitian.

Setelah topik ditetapkan, langkah yang mutlak harus dilakukan adalah melakukan study pendahuluan. Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi dari perpustakaan, diskusi dengan para ahli / sejawat, ataupun penjajakan terhadap kemungkinan memperoleh dukungan atau berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam kegiatan penelitian di lapangan.

Tidak ada aturan baku mengenai bagaimana cara merumuskan masalah penelitian, namun dapat disarankan bahwa masalah sebaiknya dirumuskan dalam kalimat yang padat dan jelas sehingga tidak menimbulkan interpretasi ganda bagi pembaca. Rumusan masalah tidak harus berupa kalimat tanya (dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan), hanya saja disarankan bagi peneliti pemula agar dapat menyusun rumusan masalah penelitian dalam bentuk kalimat tanya. Dengan rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang jelas, akan dapat memberikan arah yang jelas pula pada jawaban yang akan tersaji dalam kesimpulan. Kriteria umum yang perlu diperhatikan adalah:

1. Rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat yang bersifat kausalitas antara dua variabel atau lebih.

2. Dinyatakan secara jelas sehingga tidak menimbulkan interpretasi ganda, dan lebih baik dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.

3. Dapat diukur secara empirik dan obyektif. Untuk itu setelah masalah penelitian dirumuskan, maka peneliti dituntut untuk dapat menjabarkan variabel-variabel yang akan diukur menjadi diskriptor-diskriptor yang teramati dan terukur

4. Tidak mencerminkan adanya ambisi pribadi atau mempersyaratkan jawaban dengan pertimbangan moral / etik.

Membahas permasalahan penelitian seringkali memunculkan adanya kekacauan pengertian antara permasalahan / topik penelitian, rumusan masalah (problem statement / problem formulation), pertanyaan penelitian (research question) dan judul penelitian. Antara masalah penelitian, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, hanya dapat dibedakan dari tingkat kekhususannya. Topik adalah permasalahan pokok yang menunjuk pada obyek, gejala atau kelompok tertentu yang akan diteliti, misalnya Kehidupan lanjut Usia, kompetensi mengajar dosen, dan sebagainya yang masih dapat dikembangkan menjadi beberapa permasalahan penelitian, kemudian dijabarkan menjadi rumusan masalah yang lebih spesifik yang menyangkut masalah khusus yang akan dijawab dalam penelitian, rumusan masalah masih dapat pula diuraikan dalam pertanyaan penelitian yang lebih mengacu pada tujuan-tujuan khusus penelitian yang sudah menunjukkan teknis pengumpulan data, tetapi juga sangat dimungkinkan masalah penelitian yang dirumuskan sekaligus sebagai pertanyaan penelitian. untuk melihat perbedaan antara topik, masalah penelitian, rumusan masalah dan research question tersebut dapat dicermati pada beberapa ilustrasi dari rumusan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian.

Tidak ada komentar: