Halaman

Minggu, 28 April 2019

Inovasi Pelayanan Publik "Sakina Peling"


Ringkasan
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal yang berisi 12 (dua belas) pelayanan yang harus diberikan di Puskesmas diantaranya yaitu Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar; Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar; Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Kemudian ditetapkan juga Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang berisi pencapaian target-target lebih diarahkan kepada kinerja Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan dasar kepada Warga Negara. Untuk Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Puskesmas Buluspesantren II berusaha mengembangkan sebuah program yang bertujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan bagi ibu hamil, bersalin, bayi dan balita sehingga dapat menurunkan atau menghentikan angka kematian ibu dan anak dengan nama Sakina Peling. Sakina Peling singkatan dari Stop Kematian Angka Kematian Ibu dan Anak melalui peran serta Pedagang Keliling. Sakina dalam bahasa Arab berarti ketenangan/ aman, sedangkan Peling dalam kamus bahasa Indonesia artinya menghilangkan sel kulit mati. Selaras tujuan dari Sakina Peling yang berupaya menciptakan kondisi tenang,aman tanpa adanya angka kematian. Sakina Peling merupakan usaha preventif dan promotif dalam rangka menekan angka kematian ibu dan anak dengan cara memperluas jejaring melibatkan peran serta masyarakat dalam hal ini melalui pedagang keliling. Pedagang Keliling sangat berperan penting dalam memberikan penyampaian informasi kepada masyarakat. Selain bekerja menjajakan dagangannya, mereka dapat mengunjungi warga masyarakat melalui pintu ke pintu. Dari titik inilah penyampaian informasi tentang pelayanan di Puskesmas kepada masyarakat terutama ibu hamil dan anak dapat dilaksanakan dengan efektif.

Tujuan
Tujuan dari diperolehnya inovasi Sakina Peling ini adalah untuk memperluas jejaring untuk menyampaikan informasi mengenai penanganan persalinan yang sesuai standart (di Puskesmas Buluspesantren II) dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam hal ini melalui pedagang keliling sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan anak. Sebelum adanya inovasi ini, penyampaian informasi yang diberikan kepada masyarakat hanya melalui tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan melalui kader-kader kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas Buluspesantren II. Hasilnya dinilai kurang efektif dikarenakan jangkauan informasi ke masyarakat hanya berada di lingkup Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Pada Inovasi Sakina Peling ini jangkauan informasi dapat menjangkau sampai ke rumah-rumah warga. Pedagang keliling yang terlibat dalam sakina Peling ini adalah pedagang keliling yang berada di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren dan Puskesmas Pembantu. Dalam suasana bertransaksi pada proses jual beli inilah suasana dalam penyampaian informasi oleh pedagang keliling lebih santai, nyaman dan terbuka. Masing-masing pihak baik pembeli maupun penjual atau pedagang dapat saling berdiskusi dan berkomunikasi dua arah. Pedagang dan pembeli akan sama-sama diuntungkan. Pedagang dapat menjajakan dagangannya dan bila dagangannya laku akan menjadi untung selain itu pedagang keliling akan mendapatkan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Sedangkan pembeli akan mendapatkan keuntungan yaitu informasi kesehatan.

Sakina Peling adalah wujud peran serta masyarakat dalam turut serta membantu kinerja Puskesmas untuk menekan angka kematian ibu dan anak dengan memberikan informasi tentang layanan kesehatan di Puskesmas berupa pemeriksaan ibu hamil, bayi, balita dan pertolongan persalinan sesuai standar. Pedagang Keliling menjadi mitra Puskesmas dalam mengajak, memantau serta menyampaikan informasi kesehatan mengenai penanganan persalinan wajib ditangani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang sesuai standart; Pemerintah Kabupaten Kebumen mewajibkan penanganan persalinan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yaitu Puskesmas Buluspesantren II; pelayanan persalinan di Puskesmas Buluspesantren II sesuai standart baik dari segi sarana, prasarana, ketersediaan obat, peralatan medis maupun tenaga kesehatan yang berkompeten.

Dengan adanya Sakina Peling penyampaian informasi dapat lebih luas menjangkau masyarakat, terutama keluarga dengan ibu hamil dan bersalin. Dalam upaya kesehatan promotif sangat efektif karena masyarakat lebih terbiasa dan  intens dalam bertemu dengan pedagang keliling di sekitar mereka. Pedagang keliling akan selalu dinanti oleh setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Hal ini terbukti, melalui evaluasi capaian pada 3 bulan pertama tahun 2019 ini dari total kelahiran sebanyak 103 kelahiran, 47 kelahiran diantaranya ditangani di Puskesmas. Atau sebanyak 45,6 % yang tentunya  mengalami peningkatan apabila dibandingkan tahun lalu (2018) yang total capaian penanganan persalinan di Puskesmas rata-rata per 3 bulanan hanya 35,7 %. Dari sisi anggaran, inovasi Sakina Peling ini sangat efisien karena sekali memberikan pengarahan tentang informasi layanan kesehatan kepada pedagang keliling maka selanjutnya akan berjalan terus menerus selama pedagang keliling mengunjungi pembelinya. Berbeda dalam pemberian informasi kepada kader kesehatan atau tokoh masyarakat diperlukan pengarahan yang berkala setiap bulan atau waktu tertentu yang mebutuhkan anggaran tertentu. Proses evaluasi dan monitoring pun menjadi mudah hanya dengan melihat alamat ibu dan anak yang datang berkunjung ke Puskesmas dan menanyakan tentang pedagang keliling yang memberikan informasi kepadanya. Masyarakat di wilayah Puskesmas Buluspesantren sangat terbantu dengan adanya inovasi Sakina Peling ini dikarenakan pedagang keliling.

Inovasi Sakina Peling ini menjadi inisiatif yang inovatif dikarenakan keunikannya dalam memberikan informasi kepada masyarakat terutama keluarga yang terdapat ibu hamil. Pemberian informasi dalam Sakina Peling ini memanfaatkan pekerjaan pedagang keliling. Berbeda dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain atau Puskesmas lain yang memanfaatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat atau tenaga kesehatan di Puskesmas melalui lintas program dan lintas sektornya. Dipilihnya pedagang keliling dikarenakan pedagang keliling ini memiliki waktu kerja yang panjang, terus menerus dan tetap. Pedagang keliling ini memiliki rute perjalanan yang sangat panjang dan sulit untuk menjajakan dagangannya. Mereka lebih banyak bertemu dengan orang-orang baik yang di pasar maupun di rumah-rumah.
Inovasi ini merupakan keaslian karya dari tim inovasi Puskesmas Buluspesantren II dengan melihat, mengamati dan mengkaji dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Puskesmas Buluspesantren II. Banyaknya pedagang keliling yang terlihat di sekitar wilayah kerja Puskesmas menjadikan sebuah inovasi Sakina Peling dengan memanfaatkan pedagang keliling yang berjalan menjajakan dagangannya. Pedagang keliling memiliki keunikan dalam bekerja, dengan rute perjalanan yang jauh dan rumit, masuk ke gang-gang sempit menemui pembelinya dari rumah ke rumah. Wilayah Kecamatan Buluspesantren yang datar dengan perekonomian yang meningkat di wilayah ini. Puskesmas Buluspesantren II mencoba berupaya membuat inovasi Sakina Peling untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak
Inovasi yang pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Kebumen ini memperluas jejaring Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam membantu kinerja Puskesmas sehingga tujuan yang dicapai oleh Puskesmas menjadi lebih mudah. Persalinan dapat ditangani di Puskesmas sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. Ide kegiatan inovatif ini diambil dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Persalinan yang Wajib Dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berstandart. Dengan dasar peraturan ini maka berpotensi diterapkan di wilayah Puskesmas lain di Indonesia. Persyaratan diterapkan inovasi ini adalah adanya komunitas pedagang keliling, adanya kemauan dari pihak Puskesmas, pedagang keliling dan masyarakat sekitar.

Sumber Daya
Sumber daya dalam Sakina Peling ini adalah kurang lebih 100 (seratus) Pedagang keliling yang setiap hari berkeliling di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II dengan dibantu beberapa bidan desa yang memonitor dan memantau pedagang keliling di sekitarnya. Bidan di Puskesmas juga dilibatkan dalam memantau ibu dan anak yang berkunjung berobat di Puskesmas. Anggaran yang digunakan dalam Inovasi Sakina Peling adalah menggunakan anggaran kegiatan di Puskesmas seperti Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yaitu untuk membiayai kegiatan pertemuan semua pedagang keliling dan anggaran-anggaran lain. Langkah-langkah strategi dalam menggerakan seluruh sumber daya adalah menjadikan inovasi ini menjadi sebuah program rutin di Puskesmas, membentuk tim koodinator.
Sumber Daya dalam inovasi Sakina Peling dalam aspek sosial yaitu pedagang keliling dapat berinteraksi terus menerus setiap hari dengan beberapa pembeli atau keluarga. Tenaga kesehatan di Puskesmas juga dapat berinteraksi sosial dengan pedagang keliling baik langsung maupun melalui media bantu komunikasi. Dalam aspek ekonomi, dengan inovasi Sakina peling ini, pedagang keliling tidak dirugikan dikarenakan dalam memberikan menyampaikan informasi kepada pembeli tidak mengganggu waktu mereka dalam berdagang. Keuntungan yang diperoleh dari pedagang keliling ini adalah dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi tentang kesehatan.
Indikator evaluasi hasil dalam inovasi Sakina Peling ini adalah koordinasi, monitoring dan evaluasi dengan 100 Pedagang keliling yang berkeliling di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II yang dilakukan triwulan. Hal ini bertujuan agar evaluasi lebih efektif dan hasil evaluasi inovasi dapat pula ditampilkan dalam kegiatan rutin Monitoring dan Evaluasi 3 bulanan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen; jejaring Puskesmas semakin luas melalui bermitra dengan Pedagang keliling; jumlah persalinan yang ditangani di Puskesmas meningkat dari tahun yang lalu; menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas melalui kegiatan kepuasan pelanggan.  

Evaluasi dan Indikator
Evaluasi dapat dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan anak, jumlah kunjungan pemeriksaan ibu hamil dan persalinan di Puskesmas dalam kurun waktu tertentu, pertemuan dengan pedagang keliling membahas kesulitan dan hambatan dalam memberikan informasi.
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam inovasi ini adalah Kepala Puskesmas Buluspesantren II sebagai penanggung jawab kegiatan di Puskesmas, bertindak mengkoordinasi semua program yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu dan anak. Kepala Puskesmas Buluspesantren II juga bertanggung jawab dalam memonitoring dan mengevaluasi kegiatan inovasi Sakina Peling. Pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai Penanggung jawab pelaksanaan teknis dan koordinator lapangan mengevaluasi kegiatan dan merencanakan tindak lanjut. Pemangku kepentingan lain yang terlibat adalah Camat sebagai penanggung jawab administrasi di wilayah kecamatan yang berperan untuk memberi saran dan masukan berdasarkan evaluasi angka kematian ibu dan anak di wilayah kecamatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen berperan dalam penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang berisi pencapaian target-target lebih diarahkan kepada kinerja Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan dasar kepada Warga Negara. Selain itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen berperan dalam penyediaan kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak termasuk sumber daya kesehatan yang kompeten dalam menolong persalinan ibu.                                                                                                                                                                                           
Pelajaran yang Dipetik                                                                                                                              Pelajaran yang dapat dipetik dari inovasi Sakina Peling adalah kelebihan yang dimiliki oleh para pedagang keliling. Pedagang Keliling memiliki ruang waktu yang lebih luas, dari Subuh mereka membeli dagangan di pasar kemudian dijual kembali ke pembeli-pembeli di desa-desa. Keuntungan yang diperoleh dari pedagang keliling ini dapat dikatakan sedikit tetapi berkat keuletan mereka memperoleh penghasilan yang dapat mencukupi keluarganya. Keceriaan yang harus dimiliki oleh pedagang keliling ini untuk memperoleh pelanggan supaya dagangannya cepat laku. Biasanya mereka memiliki titik kumpul yang dapat dijangkau pembeli dengan mudah. Suasana nyaman, terbuka dan santai antara pedagang dan pembeli inilah yang menjadi ide inovasi Sakina Peling.