Ringkasan
Kesehatan merupakan
kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan
modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal yang berisi 12 (dua belas) pelayanan yang harus diberikan di
Puskesmas diantaranya yaitu Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar; Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar; Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; setiap anak pada
usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Kemudian
ditetapkan juga Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan yang berisi pencapaian target-target lebih diarahkan kepada
kinerja Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan dasar kepada Warga Negara.
Untuk Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Puskesmas Buluspesantren II berusaha
mengembangkan sebuah program yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
pemeriksaan bagi ibu hamil, bersalin, bayi dan balita sehingga dapat menurunkan
atau menghentikan angka kematian ibu dan anak dengan nama Sakina Peling. Sakina
Peling singkatan dari Stop Kematian Angka Kematian Ibu dan Anak melalui peran
serta Pedagang Keliling. Sakina dalam bahasa Arab berarti ketenangan/ aman,
sedangkan Peling dalam kamus bahasa Indonesia artinya menghilangkan sel kulit
mati. Selaras tujuan dari Sakina Peling yang berupaya menciptakan kondisi
tenang,aman tanpa adanya angka kematian. Sakina Peling merupakan usaha
preventif dan promotif dalam rangka menekan angka kematian ibu dan anak dengan cara
memperluas jejaring melibatkan peran serta masyarakat dalam hal ini melalui
pedagang keliling. Pedagang Keliling sangat berperan penting dalam memberikan
penyampaian informasi kepada masyarakat. Selain bekerja menjajakan dagangannya,
mereka dapat mengunjungi warga masyarakat melalui pintu ke pintu. Dari titik
inilah penyampaian informasi tentang pelayanan di Puskesmas kepada masyarakat
terutama ibu hamil dan anak dapat dilaksanakan dengan efektif.
Tujuan
Tujuan dari
diperolehnya inovasi Sakina Peling ini adalah untuk memperluas jejaring untuk
menyampaikan informasi mengenai penanganan persalinan yang sesuai standart (di Puskesmas
Buluspesantren II) dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam hal ini melalui
pedagang keliling sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan anak. Sebelum
adanya inovasi ini, penyampaian informasi yang diberikan kepada masyarakat
hanya melalui tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan melalui kader-kader
kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas Buluspesantren II. Hasilnya dinilai
kurang efektif dikarenakan jangkauan informasi ke masyarakat hanya berada di
lingkup Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Pada Inovasi Sakina Peling
ini jangkauan informasi dapat menjangkau sampai ke rumah-rumah warga. Pedagang
keliling yang terlibat dalam sakina Peling ini adalah pedagang keliling yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren dan Puskesmas Pembantu. Dalam
suasana bertransaksi pada proses jual beli inilah suasana dalam penyampaian
informasi oleh pedagang keliling lebih santai, nyaman dan terbuka.
Masing-masing pihak baik pembeli maupun penjual atau pedagang dapat saling
berdiskusi dan berkomunikasi dua arah. Pedagang dan pembeli akan sama-sama
diuntungkan. Pedagang dapat menjajakan dagangannya dan bila dagangannya laku
akan menjadi untung selain itu pedagang keliling akan mendapatkan pengetahuan
tentang pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Sedangkan pembeli akan
mendapatkan keuntungan yaitu informasi kesehatan.
Sakina
Peling adalah wujud peran serta masyarakat dalam turut serta membantu kinerja
Puskesmas untuk menekan angka kematian ibu dan anak dengan memberikan informasi
tentang layanan kesehatan di Puskesmas berupa pemeriksaan ibu hamil, bayi,
balita dan pertolongan persalinan sesuai standar. Pedagang Keliling menjadi mitra
Puskesmas dalam mengajak, memantau serta menyampaikan informasi kesehatan
mengenai penanganan persalinan wajib ditangani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang sesuai standart; Pemerintah Kabupaten Kebumen mewajibkan penanganan
persalinan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yaitu Puskesmas
Buluspesantren II; pelayanan persalinan di Puskesmas Buluspesantren II sesuai
standart baik dari segi sarana, prasarana, ketersediaan obat, peralatan medis
maupun tenaga kesehatan yang berkompeten.
Dengan
adanya Sakina Peling penyampaian informasi dapat lebih luas menjangkau
masyarakat, terutama keluarga dengan ibu hamil dan bersalin. Dalam upaya
kesehatan promotif sangat efektif karena masyarakat lebih terbiasa dan intens dalam bertemu dengan pedagang keliling
di sekitar mereka. Pedagang keliling akan selalu dinanti oleh setiap keluarga
untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Hal ini terbukti, melalui evaluasi capaian
pada 3 bulan pertama tahun 2019 ini dari total kelahiran sebanyak 103
kelahiran, 47 kelahiran diantaranya ditangani di Puskesmas. Atau sebanyak 45,6
% yang tentunya mengalami peningkatan
apabila dibandingkan tahun lalu (2018) yang total capaian penanganan persalinan
di Puskesmas rata-rata per 3 bulanan hanya 35,7 %. Dari sisi anggaran, inovasi
Sakina Peling ini sangat efisien karena sekali memberikan pengarahan tentang
informasi layanan kesehatan kepada pedagang keliling maka selanjutnya akan
berjalan terus menerus selama pedagang keliling mengunjungi pembelinya. Berbeda
dalam pemberian informasi kepada kader kesehatan atau tokoh masyarakat
diperlukan pengarahan yang berkala setiap bulan atau waktu tertentu yang
mebutuhkan anggaran tertentu. Proses evaluasi dan monitoring pun menjadi mudah
hanya dengan melihat alamat ibu dan anak yang datang berkunjung ke Puskesmas
dan menanyakan tentang pedagang keliling yang memberikan informasi kepadanya.
Masyarakat di wilayah Puskesmas Buluspesantren sangat terbantu dengan adanya
inovasi Sakina Peling ini dikarenakan pedagang keliling.
Inovasi
Sakina Peling ini menjadi inisiatif yang inovatif dikarenakan keunikannya dalam
memberikan informasi kepada masyarakat terutama keluarga yang terdapat ibu
hamil. Pemberian informasi dalam Sakina Peling ini memanfaatkan pekerjaan
pedagang keliling. Berbeda dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain atau
Puskesmas lain yang memanfaatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat atau tenaga
kesehatan di Puskesmas melalui lintas program dan lintas sektornya. Dipilihnya
pedagang keliling dikarenakan pedagang keliling ini memiliki waktu kerja yang
panjang, terus menerus dan tetap. Pedagang keliling ini memiliki rute
perjalanan yang sangat panjang dan sulit untuk menjajakan dagangannya. Mereka
lebih banyak bertemu dengan orang-orang baik yang di pasar maupun di
rumah-rumah.
Inovasi
ini merupakan keaslian karya dari tim inovasi Puskesmas Buluspesantren II
dengan melihat, mengamati dan mengkaji dari kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki oleh Puskesmas Buluspesantren II. Banyaknya pedagang keliling yang
terlihat di sekitar wilayah kerja Puskesmas menjadikan sebuah inovasi Sakina
Peling dengan memanfaatkan pedagang keliling yang berjalan menjajakan
dagangannya. Pedagang keliling memiliki keunikan dalam bekerja, dengan rute
perjalanan yang jauh dan rumit, masuk ke gang-gang sempit menemui pembelinya
dari rumah ke rumah. Wilayah Kecamatan Buluspesantren yang datar dengan
perekonomian yang meningkat di wilayah ini. Puskesmas Buluspesantren II mencoba
berupaya membuat inovasi Sakina Peling untuk menurunkan angka kematian ibu dan
anak
Inovasi
yang pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Kebumen ini memperluas jejaring
Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam membantu kinerja
Puskesmas sehingga tujuan yang dicapai oleh Puskesmas menjadi lebih mudah.
Persalinan dapat ditangani di Puskesmas sehingga dapat menekan angka kematian
ibu dan bayi. Ide kegiatan inovatif ini diambil dari Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Persalinan yang Wajib
Dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berstandart. Dengan dasar peraturan
ini maka berpotensi diterapkan di wilayah Puskesmas lain di Indonesia.
Persyaratan diterapkan inovasi ini adalah adanya komunitas pedagang keliling,
adanya kemauan dari pihak Puskesmas, pedagang keliling dan masyarakat sekitar.
Sumber Daya
Sumber daya dalam
Sakina Peling ini adalah kurang lebih 100 (seratus) Pedagang keliling yang
setiap hari berkeliling di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II dengan
dibantu beberapa bidan desa yang memonitor dan memantau pedagang keliling di
sekitarnya. Bidan di Puskesmas juga dilibatkan dalam memantau ibu dan anak yang
berkunjung berobat di Puskesmas. Anggaran yang digunakan dalam Inovasi Sakina
Peling adalah menggunakan anggaran kegiatan di Puskesmas seperti Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yaitu untuk membiayai kegiatan pertemuan semua
pedagang keliling dan anggaran-anggaran lain. Langkah-langkah strategi dalam
menggerakan seluruh sumber daya adalah menjadikan inovasi ini menjadi sebuah
program rutin di Puskesmas, membentuk tim koodinator.
Sumber Daya dalam
inovasi Sakina Peling dalam aspek sosial yaitu pedagang keliling dapat
berinteraksi terus menerus setiap hari dengan beberapa pembeli atau keluarga.
Tenaga kesehatan di Puskesmas juga dapat berinteraksi sosial dengan pedagang
keliling baik langsung maupun melalui media bantu komunikasi. Dalam aspek
ekonomi, dengan inovasi Sakina peling ini, pedagang keliling tidak dirugikan
dikarenakan dalam memberikan menyampaikan informasi kepada pembeli tidak
mengganggu waktu mereka dalam berdagang. Keuntungan yang diperoleh dari
pedagang keliling ini adalah dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi
tentang kesehatan.
Indikator evaluasi hasil dalam
inovasi Sakina Peling ini adalah koordinasi, monitoring dan evaluasi dengan 100
Pedagang keliling yang berkeliling di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II
yang dilakukan triwulan. Hal ini bertujuan agar evaluasi lebih efektif dan
hasil evaluasi inovasi dapat pula ditampilkan dalam kegiatan rutin Monitoring
dan Evaluasi 3 bulanan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen; jejaring
Puskesmas semakin luas melalui bermitra dengan Pedagang keliling; jumlah
persalinan yang ditangani di Puskesmas meningkat dari tahun yang lalu;
menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas
Buluspesantren II. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
di Puskesmas melalui kegiatan kepuasan pelanggan.
Evaluasi dan Indikator
Evaluasi dapat dilihat dari
penurunan angka kematian ibu dan anak, jumlah kunjungan pemeriksaan ibu hamil
dan persalinan di Puskesmas dalam kurun waktu tertentu, pertemuan dengan
pedagang keliling membahas kesulitan dan hambatan dalam memberikan informasi.
Pemangku
kepentingan yang terlibat dalam inovasi ini adalah Kepala Puskesmas
Buluspesantren II sebagai penanggung jawab kegiatan di Puskesmas, bertindak
mengkoordinasi semua program yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu
dan anak. Kepala Puskesmas Buluspesantren II juga bertanggung jawab dalam
memonitoring dan mengevaluasi kegiatan inovasi Sakina Peling. Pengelola program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai Penanggung jawab pelaksanaan teknis dan koordinator
lapangan mengevaluasi kegiatan dan merencanakan tindak lanjut. Pemangku
kepentingan lain yang terlibat adalah Camat sebagai penanggung jawab
administrasi di wilayah kecamatan yang berperan untuk memberi saran dan masukan
berdasarkan evaluasi angka kematian ibu dan anak di wilayah kecamatan. Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen berperan dalam penanggung jawab masalah
kesehatan di wilayah kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang berisi pencapaian
target-target lebih diarahkan kepada kinerja Pemerintah Daerah dalam memberikan
pelayanan dasar kepada Warga Negara. Selain itu Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kebumen berperan dalam penyediaan kelengkapan fasilitas sarana dan
prasarana untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak termasuk sumber daya
kesehatan yang kompeten dalam menolong persalinan ibu.
Pelajaran yang Dipetik Pelajaran yang dapat dipetik dari inovasi Sakina
Peling adalah kelebihan yang dimiliki oleh para pedagang keliling. Pedagang
Keliling memiliki ruang waktu yang lebih luas, dari Subuh mereka membeli
dagangan di pasar kemudian dijual kembali ke pembeli-pembeli di desa-desa.
Keuntungan yang diperoleh dari pedagang keliling ini dapat dikatakan sedikit
tetapi berkat keuletan mereka memperoleh penghasilan yang dapat mencukupi
keluarganya. Keceriaan yang harus dimiliki oleh pedagang keliling ini untuk
memperoleh pelanggan supaya dagangannya cepat laku. Biasanya mereka memiliki
titik kumpul yang dapat dijangkau pembeli dengan mudah. Suasana nyaman, terbuka
dan santai antara pedagang dan pembeli inilah yang menjadi ide inovasi Sakina
Peling.