“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (QS. Mujadalah: 11) (http://triyo-rachmadi.blogspot.com)
Jumat, 02 Oktober 2009
DIABETES: ASPEK LABORATORIK,KLINIS DAN GIZI
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan atau tidak dikendalikan, DM dapat menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, misalnya penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan dll. Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita DM terbesar ke 4 di dunia. DM harus dikelola dan dikendalikan dengan baik agar penderita DM dapat merasa nyaman dan sehat serta terjadinya komplikasi dapat dicegah atau setidaknya dihambat. Rajin mengontrolkan gula darah merupakan salah satu usaha yang penting dalam pengelolaan DM. Perkembangan laboratorium sekarang ini mengarah kepada perkembangan ilmu dan teknologi laboratorium yang menghasilkan produk alat laboratorium kesehatan yang terotomatisasi menggunakan teknologi microchip yang memungkinkan pemeriksaan menjadi lebih cepat dan akurat. Di luar laboratorium klinik, saat ini banyak tersedia alat periksa cepat (glukosa meter) yang mudah dijumpai baik di RS, klinik, apotek maupun di masyarakat. Terus meningkatnya penderita diabetes dan penyakit terkait gaya hidup telah membuka peluang besar bagi para pebisnis. Bisnis di pangsa glukosa meter amat menggiurkan, pasarnya tumbuh secara menggiurkan. Di Indonesia, selain pemain besar yang berebut pasar glukosa meter, merek-merek keluaran Asia terutama Taiwan/China juga turut bermain di dunia ini. Membanjirnya glukosa meter ini jelas terkait dengan permintaan yang semakin meningkat. Beberapa pihak yang terlibat dalam tingginya permintaan tersebut antara lain: dokter praktek pribadi (umum/spesialis), klinik (umum/spesialis/kebidanan/rawat inap), puskesmas, paramedis, apotek dan masyarakat umum atau penderita diabetes khususnya. Bahkan pemasukan/pendapatan penyedia layanan glukosa meter ini tergolong tinggi. Permasalahannya, apakah pengguna sudah memahami prosedur penggunaan alat glukosa meter dengan benar?melakukan pemantapan mutu internal dan pemeliharaan alat dengan benar dan teratur? kapan sebaiknya dipakai?Apakah cara pengambilan darah/sampel sudah benar?Apakah hasil bisa dipercaya?Bagaimana menginterpretasikannya?Setelah ada glukosa meter, apakah pemeriksaan laboratorium klinik tidak diperlukan lagi?Di lapangan banyak ditemui permasalahan seperti yang telah disebutkan tadi, yang akhirnya masyarakat atau penderita DM yang paling dirugikan. Peningkatan insidensi diabetes tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan komplikasi baik komplikasi akut maupun menahun. Mengelola penyandang diabetes merupakan tugas yang akan menjadi semakin penting pada pelayanan kesehatan saat ini. Pengelolaan diabetes akan banyak dilaksanakan pada tingkat pelayanan kesehatan primer, dan juga rumah sakit dengan sarana pengelolaan yang lebih canggih yang akan disibukkan dengan rujukan untuk kasus yang lebih kompleks. Di semua tingkat pelayanan kesehatan, jelas tidak diragukan lagi perlunya deteksi dini orang yang mempunyai reiko tinggi untuk terjadinya diabetes dan kemudian perlunya ditegakkan deteksi dan diagnosis dini komplikasi diabetes.Pengaturan diet bagi penderita DM tetap merupakan bagian yang paling penting. Dalam masyarakat berkembang berbagai mitos, sebagian masyarakat menganggap diet adalah penderitaan. Penderita diabetes mellitus bisa menikmati menu yang sama dengan semua orang namun dianjurkan makan dengan porsi seimbang.
Langganan:
Postingan (Atom)