Terminologi Medis I

Materi I:

MK: Terminologi Medis I

Dosen: Dr. H. Triyo Rachmadi, S.Kep., M.H.Kes.

Tgl: 25 November 2025

Sesi 8: 18.30 – 20.00 WIB

 

Deskripsi Perkuliahan:
1. Membahas hakikat Terminologi medis sebagai bahasa komunikasi profesional    kesehatan
2. Titik berat materi: pengetahuan tentang struktur, korelasi, formasi istilah medis secara benar dalam persiapan menghindari salah kutip, salah tulis, salah eja istilah diagnose medis pasien dalam kaitan tugasnya mencatat, mengoleksi, menyimpan, merealese informasi medis

Tujuan Kompetensi Umum:

Diharapkan mahasiswa mampu mengeja, menulis, mengerti definisi, meringkas dan menerjemahkan istilah medis dan tindakan medis dengan tepat dan benar bagi kepentingan persyaratan sistem informasi statistik morbiditas dan mortalitas yang dikembangkan untuk kebutuhan nasional dan internasional

Tujuan Kompetensi Khusus:

Mengetahui sejarah terminologi medis

Mengetahui cara mempelajari Terminologi Medis 

Mengenal penggunaan prefik angka, lawan kata, prefik warna, prefik kata negatif, prefik ukuran dan perbandingan, prefik posisi, prefik posisi kata, suffik kondisi, suffik istilah bedah dan sufik tambahan.

Mengenal akar kata dalam istilah anatomi.

SEJARAH

Terminologi adalah ilmu atau studi yang mempelajari tentang peristilahan dalam suatu bidang ilmu. Semua displin ilmu memiliki terminologi masing-masing. Terminologi bertujuan sebagai sarana komunikasi dan informasi kepada orang lain sehingga efektif dan efisien. Komunikasi yang efektif bermakna praktis dan tidak bertele-tele.
Dalam suatu organisasi atau institusi diperlukan suatu komunikasi yang efektif sehingga dalam waktu yang sangat singkat dapat dipahami oleh semua anggota organisasi. Begitu pula dalam melaksanakan tugas keprofesian pada tenaga kesehatan, terminologi diperlukan dalam sarana komunikasi yang efektif yang tidak mudah dipahami oleh orang lain yang bukan profesinya.
Khusus untuk terminologi medis lebih banyak menggunakan bahasa Yunani Kuno dan Latin. Bahasa Yunani Kuno dipakai simbol (G) atau Greek, sedangkan bahasa Latin menggunakan simbol huruf (L).
Mengapa harus menggunakan bahasa Yunani Kuno dan Latin?
Karena bahasa tersebut sangat konsisten artinya tidak mengubah makna atau arti bila dihubungjan dengan kata-kata lain.
alasan kedua, adalah bahasa tersebut memiliki pengertian yang sama.

Bahasa Yunani atau bahasa Gerika atau dalam bahasa aslinya disebut Ellenika merupakan anak cabang tersendiri dalam rumpun bahasa Indo-EropaBahasa ini telah bertahan selama lebih dari ribuan tahun dan telah dituliskan selama kurang lebih 3500 tahun. Bahasa Yunani juga dianggap sebagai salah satu bahasa tertua yang masih bertahan hingga kini dengan jumlah kosakata kurang lebih 600.000 kata. Saat ini bahasa Yunani terutama dipertuturkan oleh bangsa Yunani di Yunani dan Siprus.

Bukti tertua bahasa Yunani adalah tablet-tablet batu dari Minoa.

Yunani Attik merupakan varian bahasa Yunani yang dipakai di wilayah Athena pada masa silam. Sebagian besar karya sastra Yunani ditulis dalam varian ini. Bahasa ini dipakai pula pada masa kekuasaan Romawi dilanjutkan dengan masa kerajaan Bizantium hingga menjadi Yunani Modern seperti sekarang.

Bahasa Yunani memiliki peran yang tinggi dalam ilmu pengetahuan, terutama Ilmu Pengetahuan Barat. Filsafat yang menjadi dasar ilmu pengetahuan bermula dari Yunani. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila bahasa Yunani memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk ilmu pengetahuan.
Bangsa asing yang pertama kali mengakui sumbangsih besar bangsa Yunani ialah bangsa Romawi. Oleh karena itu dalam bahasa Latin banyak terdapat kata-kata serapan dari bahasa Yunani.

Katharevousa (καθαρεύουσα) /kaTa'revusa/, adalah sebuah bentuk bahasa Yunani yang diciptakan oleh Adamantios Korais pada abad ke 18. Peran bahasa ini ialah sebuah bentuk transisi antara bahasa Yunani kuno dan Modern (kala itu). Sebenarnya Katharevousa mengandung bentuk-bentuk modern yang ‘dikunokan’ dan tatabahasa kuno yang disederhanakan.

Tujuan diciptakannya bahasa ini ialah adanya perseteruan antara kaum ‘arkhais’ dan kaum ‘modernis’.. Kaum arkhais memilih menggunakan bentuk kuno sedangkan kaum modernis memilih menggunakan bentuk modern. Salah satu alasan mengapa kaum arkhais ingin menggunakan bahasa Yunani kuno ialah bahwa bahasa Yunani modern sudah ‘dikotori’ dengan pengaruh bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Turki, bahasa kaum penjajah. Di sini harap diingat bahwa semenjak runtuhnya Konstantinopel pada tahun 1453, bangsa Yunani dijajah oleh orang Turki.

Nama Katharevousa secara harafiah kurang lebih berarti 'yang bersih', di sini ditekankan bahwa maksudnya bentuk bersih bahasa Yunani tanpa pengaruh luar. seperti kemungkinan besar secara hipotetis akan berkembang dari bahasa Yunani kuno dalam kondisi dan situasi normal.

Pada tahun-tahun kemudian, Katharevousa terutama hanya digunakan pada situasi-situasi resmi saja seperti pembicaraan politik, penulisan surat-surat resmi, dan warta berita. Sementara bahasa Dhimotiki adalah bahasa sehari-hari. Tetapi pada tahun 1976 status resmi Katharevousa pun ditiadakan.

Asklepios adalah dewa pengobatan. Dia adalah putra Apollo dan koronis, putri Flegias, raja Thessalia. Orang Romawi memanggilnya Aesculapius.

Asklepios menikahi Epione, putri Merops. Asklepios memiliki dua orang putra, Makhaon dan Podalirios, yang sempat melamar Helene meski gagal. Mereka berdua membawa 30 kapal ke Troya dari Trikke dan Oikhalia. Mereka terkenal karena kehebatan mereka sebagai dokter dan kemampuan tempur mereka.

Asklepios memiliki banyak anak perempuan, antara lain Akesis (obat), Aigle, Iaso (kesembuhan), Higeia atau Higieia (kesehatan), Ianiskos dan Panakeia (penyembuhan).

Kemampuan Asklepios untuk menyembuhkan segala macam penyakit, dan bahkan menghidupkan kembali orang mati, pada akhirnya berakibat buruk bagi dirinya. Zeus membunuhnya dengan petir karena khawatir Asklepios akan merusak keseimbangan kehidupan dan kematian. Apollo marah dan membalas kematian putranya dengan membunuh salah satu Kiklops, yang membuat petir Zeus. Murka atas tindakan APollo, Zeus menghukumnya untuk mengabdi sebagai pembantu bagi Admetos, raja Ferai, selaam satu tahun.

Meskipun telah membunuh Asklepios, Zeus menaruh tongkat Asklepios di angkasa sebagai rasi bintang Ophiuchus – "Pawang ular". Simbol Asklepios adalah ular, yang terlihat melilit tongkatnya.

Para dewa minor dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu dewa langit, dewa bumi, dewa air, dan dewa lainnya.

Dewa langit adalah dewa-dewi yang berkuasa atas objek angkasa dan juga cuaca, seperti cahaya, matahari, bulan, dan angin. Ada banyak dewa matahari dan dewi bulan dalam mitologi Yunani. HiperionHeliosApollo dan Fanes disebut sebagai dewa matahari, sedangkan dewi bulan malah lebih banyak lagi, antara lain FoibeArtemisSeleneHekate, Nemesis, dan bahkan beberapa manusia, misalnya Britomartis (kemudian menjadi Diktinna), dan Pasifae.

 

 

Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia di bumi mengalami beberapa tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas yang penuh kebahagiaan dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas kehidupan pada zaman-zaman berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.

 

Zaman Emas

Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami oleh manusia, masa ini terjadi di bawah kekuasaan Kronos. Pada zaman ini semua manusia merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada penyakit, perang, kesedihan, atau penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa dan tidak perlu bekerja keras karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada satu musim, yaitu musim semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi penampilan mereka selalu muda dan manusia mati dengan damai. Manusia yang mati akan berubah menjadi roh yang tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat manusia. Pada masa ini Semua manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus menggulingkan kekuasaan para Titan, Zaman Emas pun berakhir.

 

 

Zaman Perak

Setelah Zeus berkuasa, dia membuat manusia mengalami keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Pada periode ini, Zeus membagi setahun menjadi empat musim. Penampilan dan kebijaksanaan manusia mengalami penurunan di banding masa sebelumnya. Manusia harus bertani dan beternak untuk makan, serta harus membuat rumah untuk tempat berlindung. Manusia menghabiskan waktu seratus tahun sebagai seorang bayi yang bergembira sedangkan masa dewasa yang pendek dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak mau menyembah para dewa sehungga akhirnya Zeus menghancurkan umat manusia. Setelah mereka mati, mereka disebut sebagai "Roh Terhormat di Dunia Bawah."

Zaman Perunggu

Periode yang ketiga adalah Zaman Perunggu. Setelah memusnahkan umat manusia sebelumnya, Zeus menciptakan lagi umat manusia dari pohon abu (pohon untuk membuat tombak). Umat manusia pada zaman ini sangat kuat dan suka berperang. Mereka senang melakukan kekejaman. Mereka membuat alat-alat perang dan baju perang dari perunggu, bahkan rumah mereka pun dibuat dari perunggu. Ketika mereka mati, mereka pergi ke dunia bawah. Karena umat manusia sudah saling membunuh, Zeus memutuskan untuk memusnahkan lagi mereka, kali ini dengan banjir besar.

Zaman Pahlawan

Zeus menciptakan lagi umat manusia. Pada periode ini perilaku manusia agak lebih baik daripada masa sebelumnya. Banyak bermunculan manusia setengah dewa. Mereka adalah para pahlwan yang sangat berani dan melakukan banyak petualangan. Banyak pahlawan yang membunuh monster-monster dan menyelamatkan manusia lain. Banyak di antara para pahlawan itu yang mati dalam perang karena beberapa perang besar terjadi pada masa ini, misalnya adalah Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah mati, roh para pahlawan pergi ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang dipimpin oleh Kronos.

Zaman Besi

 

Zaman Manusia

Ini adalah periode yang terakhir. Masa ini adalah yang terburuk karena pada masa ini kebaikan kalah oleh kejahatan. Anak-anak tidak menghormati orang tuanya, saudara saling bunuh demi harta, orang-orang tak lagi punya rasa malu, banyak terjadi penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta berbagai perilaku rendah lainnya. Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah kekejaman para penguasa yang serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena dunia sudah dipenuhi oleh kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan mengabaikan umat manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu hari nanti Zeus pun akan menghancurkan umat manusia dari zaman ini.



Ditemukan catatan klinik kesehatan pada masa Hipocrates, Aristoteles dan Galen

Hipocrates

Tokoh yang sangat berperan dalam pelaksanaannya adalah Hippocrates (460 SM - 377 SM). Hippocrates adalah seorang dokter berkebangsaan Yunani yang melahirkan konsep “menyembuhkan orang sakit harus memperhatikan sifat dasar manusia secara umum, sifat-sifat individu, dan karakteristik setiap penyakit”. Dengan kata lain, seorang dokter harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan ketika seorang pasien mengidap seuatu penyakit, tidak hanya berfokus pada penanggulangan jenis penyakitnya saja.

Hippocrates berfikir sangat maju dibandingkan cendekiawan-cendekiawan sezamannya. Saat itu, banyak dari mereka hanya memfokuskan urusan medis dengan hal-hal yang bersifat gaib, atau di luar nalar manusia. Sehingga hasil pemikiran Hippocrates belum banyak diterima, dan cenderung ditentang oleh masyarakat. Hippocrates banyak menghasilkan karya tulis mengenai ilmu kedokteran dan etika kedokteran. Gagasan-gagasan Hippocrates bahkan lebih menyerupai pemikiran seseorang dari abad ke-20, ketimbang pemikiran seorang dokter yang hidup pada abad ke-4 SM. 

 

Salah satu gagasan Hippocrates yang sangat terkenal adalah mengenai proses penyembuhan patah tulang. Ia menyadari bahwa jika ada anggota badan yang patah, maka penyembuhannya dengan cara meluruskannya agar dapat kembali normal. Teknik penarikan harus dilakukan pada kedua ujung bagian yang patah, yang kemudian dilepaskan perlahan-lahan, agar bagian tubuh tersebut dapat menyesuaikan.

Ia memperhatikan betul berbagai kondisi yang dialami pasien, mulai dari bagian tubuh lain yang tidak patah, hingga reaksi total pasien menghadapi keadaannya tersebut.

Secara ilmiah, jika melihat ilmu medis saat ini, karya-karya Hippocrates kiranya agak terbatas. Beberapa gagasannya betul-betul keliru, seperti tentang sirkulasi darah, yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiahnya. Tetapi walau demikian, Hippocrates telah meninggalkan dasar-dasar penemuan ilmu kedokteran yang paling ilmiah untuk genarasi-generasi selanjutnya selama beradab-abad. Pada hakikatnya, Hippocrates berhasil memformulasikan teori, metode, dan prosedur mendasar yang menjadi inti dari ilmu kedokteran.

 

 Hipocrates disebut "Bapak Kedokteran". Ia belajar dunia kedokteran dari sekolah kedokteran Kos dan mungkin merupakan salah satu murid dari Herodikus. Tulisan hasil karyanya yang dikenal dengan Corpus Hippocraticum telah membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai penyakit dan obat-obatan. Orang-orang sebaya yang hidup bersamanya, dibuat tercengang oleh Hippokrates, karena ia sangat menentang bahwa penyakit itu datang dari ilah-ilah yang membalas dendam. Pada abad-abad pertengahan Hippokrates tercatat sebagai seseorang yang menemukan mode-mode kepribadian, sekaligus mendalilkan bahwa pribadi seseorang dipisahkan berdasarkan empat temperamen. Sumbangsih pemikiran Hippokrates, dilanjutkan oleh Galen yang adalah seorang sarjana pada zaman Renaissance dengan dasar pendekatan, yaitu kebijaksanaan Hippokrates dan ilmu kedokteran Hippokrates.

Tokoh yang dikenal sebagai bapak Ilmu Kedokteran ini mendasarkan pandangannya pada teori Empedocles, namun lebih mengembangkannya ke dalam wujud eksistensi manusia dalam hal temperamen. Di dalam hal itulah, Hippokrates mengatakan bahwa manusia dapat dibagi-bagi dalam empat golongan berdasarkan temperamennya, yaitu:

Sanguine: orang yang mempunyai kelebihan (terlalu banyak atau ekses) darah dan mempunyai temperamen penggembira. Seseorang sanguine, umumnya optimis, periang, rasional, yakin, dan dengan senang mencintai.

Melankolik: orang yang mempunyai terlalu banyak sumsum hitam, bertemperamen pemurung. Seorang melankolik cenderung selalu tampil sempurna dan menjadi sangat teliti dalam mencari keinginan dan cara menggapai itu.

Kholerik: orang yang terlalu banyak sumsum kuning dalam tubuhnya, bertemperamen bersemangat dan gesit. Seorang kholerik cenderung memiliki banyak ambisi, energik, dan penggerak dalam suatu wadah.

Phlegmatik: orang yang terlalu banyak lendir dalam tubuhnya dan bertemperamen lamban. Seorang phlegmatik cenderung santai, dan tidak mengeluarkan emosi dalam menanggapi sesuatu permasalahan.

Tulisan-tulisan Hippokrates pun masih ada yang dipergunakan hingga saat ini, seperti Sumpah Hippokrates (Hippocratic Oath) dan berbagai risalah lainnya. Menurut ahli-ahli sejarah, karya ini adalah hasil usahanya, tetapi dalam prosesnya juga melibatkan murid-murid yang mewariskan tulisan dokter Yunani ini.

Sumpah Hippokrates adalah sumpah yang secara tradisional dilakukan oleh para dokter tentang etika yang harus mereka lakukan dalam melakukan praktik profesinya. Sebagian besar orang menganggap bahwa sumpah ini ditulis sendiri Hippocrates pada 400 tahun sebelum masehi atau oleh salah seorang muridnya. Seorang peneliti, Ludwig Edelstein mengajukan pendapat lain bahwa sumpah tersebut ditulis oleh Pythagoras. Akan tetapi teori ini masih diragukan karena sedikitnya bukti yang mendukungnya.



Sumpah Hipocrates

Manuskrip Sumpah Hippocrates Bizantium dari abad ke-12.

(Lafal Asli, diterjemahkan dari bahasa Yunani.)

I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I fulfil according to my ability and judgement this oath and this covenant.
Saya bersumpah demi (Tuhan) ... bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini.

To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male lineage and to teach them this art-if they desire to learn it-without fee and covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other learning of my sons and to the sons of him who instructed me and to pupils who have signed the covenant and have taken an oath according to medical law, but to no one else.
Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orang tua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan, dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang lain.

I will use treatment to help the sick according to my ability and judgment, but never with a view to injury and wrongdoing. neither will I administer a poison to anybody when asked to do so, not will I suggest such a course.
Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu.

Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion. But I will keep pure and holy both my life and my art. I will not use the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I will give place to such as are craftsmen therein.
Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dr batu pada penderita(untuk percobaan), akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya.

Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will abstain from all intentional wrongdoing and harm, especially from abusing the bodies of man or woman, slave or free.
Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, hamba atau bebas.

And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession, as well as outside my profession in my intercourse with men, if it be what should not be published abroad, I will never divulge, holding such things to be holy secrets.
Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan, maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci.

Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever reputation among all men for my life and for my art; but if I transgress it and forswear myself, may the opposite befall me.
Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, semoga saya bertambah reputasi di masyarakat untuk hidup dan ilmu saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, semoga yang berlawanan yang terjadi.

 

Beberapa bagian terhadap sumpah tersebut telah dihilangkan atau diubah sejalan dengan berjalannya waktu. Setiap negara, sekolah ataupun organisasi memiliki variasi yang berbeda-beda terhadap sumpah ini. Banyak sekolah membuat versi sumpahnya masing-masing, tetapi sebagian besar tidak menggunakan versi aslinya, yang mengagung-agungkan dewa, memberi pelajaran pada laki-laki tetapi tidak pada perempuan, melarang dokter umum untuk melakukan operasi, aborsieuthanasia, atau melakukan perubahan pada resep. Juga yang tidak tercantum dalam versi aslinya dan kemudian dikembangkan di versi modernnya adalah mengenai asuransi, surat wasiat serta pil kontrasepsi yang dapat dikatakan mendekati praktik aborsi.



Aristoteles

Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda 

termasuk fisikametafisikapuisilogikaretorikapolitikpemerintahanetnisbiologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat



Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah ChalcidiceThraciaYunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia.

Saat Alexander berkuasa pada tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Perubahan politik seiring jatuhnya Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari Athena guna menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates. Aristoteles meninggal tak lama setelah pengungsian tersebut. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan

Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut, kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisis kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam.

Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Pemikiran lainnya adalah tentang gerak di mana dikatakan semua benda bergerak menuju satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis. Karena benda tidak dapat bergerak dengan sendirinya maka harus ada penggerak di mana penggerak itu harus mempunyai penggerak lainnya hingga tiba pada penggerak pertama yang tak bergerak yang kemudian disebut dengan theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.

Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).

Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis).

·         Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).

·         Sokrates adalah manusia (premis minor)

·         maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati

Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, di mana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran material.[2] Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika. Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif.] Dorongan normatif yang dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan. Aristoteles juga mendefinisikan pengertian sejarah yaitu Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut dia juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.

Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighieri.

 

Galenus (Galen)

Galenus (Yunani: Γαληνός, Latin: Claudius Galenus dari Pergamum (129-199)[1], lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Galen), adalah seorang dokter (atau tabib) dari Yunani kuno. Ia memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa.

Galen dilahirkan di Pergamum (kini: BergamaTurki), putra dari Nicon, seorang arsitek kaya. Ada perbedaan pendapat mengenai masa hidupnya, pendapat pertama mengatakan Galen hidup tahun 129-199, sementara pendapat kedua mengatakan tahun 130-200.

Ia memiliki ketertarikan pada bidang pertanianarsitekturastronomiastrologifilsafat, hingga akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran.

Pada usia 20 tahun ia telah menjadi seorang tabib pada kuil Asclepius selama 4 tahun. Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, ia merantau untuk belajar di SmyrnaKorintus, dan Alexandria selama 12 tahun. Ketika ia kembali ke Pergamum pada 157, ia bekerja sebagai seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4 tahun. Selama masa itu, ia banyak belajar mengenai perawatan dan penyembuhan trauma dan luka. Kemudian ia mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk masuk ke tubuh".

Galen melakukan operasi yang berbahaya yang tidak pernah dilakukan lagi hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan otak dan mata. Untuk mengoperasi katarak, ia menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata hingga di belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya untuk mengangkat katarak. Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu ia juga meletakkan dasar standar untuk kedokteran modern.

Pada 162, ia pindah ke Roma di mana ia banyak menyebarkan ilmu anatomi. Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli kedokteran yang berpengalaman dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah satunya adalah konsul Flavius Boethius yang akhirnya memperkenalkan ia menjadi tabib kerajaan. Ia turut merawat Lucius VerusCommodus dan Spetimius Severus. Ia sempat kembali ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169.

Galen menghabiskan sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya ditetapkan sekitar tahun 200 sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia meninggal pada 216, disebabkan perkiraan karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207.

Galen memberikan kontribusi yang substansial pada pemahaman Hippocrates tentang penyakit. Di bawah teori humoralisme tubuh Hippocrates, perbedaan suasana hati atau mood manusia datang sebagai akibat dari ketidakseimbangan pada salah satu dari empat cairan tubuh, yaitu: darah, empedu kuning, empedu hitam, dan dahak. Galen mempromosikan teori ini dan tipologi temperamen manusia. Dalam pandangan Galen, ketidakseimbangan setiap cairan tubuh tersebut berhubungan dengan jenis temperamen manusia tertentu (darah-optimis, empedu hitam-melankolis, empedu kuning-koleris, dan dahak-apatis). Dengan demikian, individu dengan temperamen sanguin bersifat ekstrovert dan sosial; individu dengan tempramen koleris memiliki energi, gairah, dan karisma; melankolis biasanya kreatif, baik, dan perhatian; serta temperamen phlegmatik yang ditandai dengan suka bergantung, ramah, dan suka berkasih sayang.

Ketertarikan utama Galen adalah dalam bidang anatomi manusia, tetapi hukum Romawi melarang pembedahan mayat manusia sejak sekitar tahun 150 SM. Karena pembatasan ini, Galen melakukan pembedahan anatomis terhadap makhluk hidup (viviseksi) dan binatang mati, di mana kebanyakan berfokus pada babi dan primata. Karya ini berguna karena Galen percaya bahwa struktur-struktur anatomis hewan-hewan ini sangat mirip dengan manusia. Galen mengklarifikasi anatomi trakea dan dia merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa laring dapat menghasilkan suara. Dalam satu percobaan, Galen menggunakan bellow untuk mengembang paru-paru binatang yang mati. Karya Galen tentang anatomi tetap tak tertandingi dan tak terlawan hingga abad ke-16 di Eropa. Pada pertengahan abad ke-16, ahli anatomi Andreas Vesalius menantang pengetahuan anatomi Galen dengan melakukan pembedahan pada mayat manusia. Penyelidikan ini memungkinkan Vesalius membantah aspek-aspek anatomi Galen.

Di antara kontribusi besar Galen terhadap kedokteran adalah karyanya tentang sistem peredaran darah. Dia merupakan orang pertama yang menyadari bahwa ada perbedaan jelas antara darah vena (gelap) dan arterial. Meskipun eksperimen anatomi pada model hewan membawanya ke pemahaman sistem peredaran darah yang lebih komprehensif, sistem sarafsistem pernapasan, dan struktur lainnya, tetapi karyanya berisi kesalahan ilmiah.

 Salah satu karya besar Galen berjudul On the Diagnosis and Cure of the Soul's Passion, membahas tentang bagaimana pendekatan dan penanganan masalah psikologis. Hal ini merupakan awal mula upaya Galen yang kemudian disebut sebagai psikoterapi. Bukunya berisi petunjuk tentang bagaimana memberikan nasihat kepada mereka yang memiliki masalah psikologis supaya mereka dapat mengungkapkan passions dan rahasia terdalam mereka, dan akhirnya menyembuhkan mereka dari penyakit mental. Individu, atau terapis terkemuka, yang biasanya seorang pria, dengan usia lebih tua, lebih bijak, dan telah terbebas dari kontrol passions (gairah atau nafsu). Gairah ini, menurut Galen, menyebabkan masalah psikologis yang dialami oleh seseorang.

Galen meneruskan kedokteran Hippokrates pada zaman Renaisans. Ia pun mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning (yellow bile), empedu hitam (black bile) dan mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun teorinya sendiri dari prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip Hippokrates.

Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human Body. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi.

Teori yang dikemukakan oleh Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam" - Greek phusis) - alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam dan Kristen dapat menerima pandangannya.

Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat dikaitkan dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahwa dunia kedokterannya sangat dipengaruhi oleh hal-hal filosofis. Pneuma physicon (roh hewani) di otak mengatur pergerakan, persepsi, dan indra. Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah dan suhu tubuh.

"Roh alamiah" di hati mengatur nutrisi dan metabolisme.

Galen memperluas wawasannya dengan melakukan penelitian pada hewan. Salah satu metodenya adalah menunjukkan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (nantinya bagians araf ini dikenal sebagai Saraf Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut. Ia juga pernah mengikat ureter pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal dari ginjal, dab merusak saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode penunjukkan kepada publik seperti yang dilakukan oleh Galen ini digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan.

Ada bebrapa teori Galen yang terbukti benar seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles.

Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat seperti pemahaman Galen akan sistem sirkulasi. Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh William Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan hewan sebagai media percobaannya, terdapat kesalahpahaman antara organ hewan dan organ manusia. Hal ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap spesies.

Ilmu kedokteran di Arab pada zaman pertengahan mengembangkan apa yang telah ditemukan para pakar Yunani kuno, termasuk pula karya Galen seperti teori humoralnya. Banyak karya Galen yang dituliskan dalam bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa Suriah oleh Imam Nestor di Universitas GundishapurPersia. Oleh ilmuwan Arab, karya Galen kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab.

Terminologi Medis banyak dipengaruhi kosakata dari bahasa Yunani dan latin. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Yunani kuno lebih banyak diisi dengan kegiatan berperang sehingga dalam Terminologi Medis makna katanya mengambil dari peralatan perang mereka, misalnya:

1. Thorax dalam terminologi medis berarti Dada atau rongga dada, dalam arti Bahasa Yunani sebenarnya adalah baju perang.

2. Guilotine dalam terminologi medis berarti pisau bedah untuk memotong tonsil (amandel) tetapi dalam arti sebenarnya dalam Bahasa Yunani dan Perancis berarti Alat untuk memenggal kepala pelaku kejahatan di zamannya.

Contoh-contoh Terminologi Medis yang lain adalah : Bronchus, Carsinoma,Cocyx, Diastole, Sistole, Emphysema, Erythema, Glaucoma, Herpes, Meninges, Pancreas, Urethra dan lain-lain.

DEFINISI
Terminologi Medis definisinya adalah Ilmu yang mempelajari Peristilahan Medis.

Menurut Webster's 3rd International Dictionary, "Terminology is the Technical or special terms or expression used in a bussines, art, science or special subject, nomenclature as a field of study"

Dapat disimpulkan bahwa, terminologi medis bermakna Bahasa profesi medis/ kesehatan yang merupakan sarana komunikasi diantara yang berkecimpung langsung atau tidak langsung di bidang asuhan atau pelayanan medis atau kesehatan.

Terminologi medis juga dapat diartikan sebagai bahasa khusus dan alat komunikasi antar profesi medis kesehatan.

Terminologi medis diartikan sebagai ilmu yang mempelajari istilah-istilah dalam bidang kesehatan sebagai bahasa komunikatif, profesional agar tepat dan efektif.

 

DERIFAT

Dalam terminologi medis dikenal  istilah Derifat.

Derifat merupakan penulisan dan arti yang memakai bahasa Yunani dan Latin 

Kamus terminologi yang baik bila disertai asal usul kata tersebut, misal:

Anatomi atau penyakit (L)                                                               Anatomi Penyakit (G)

- Li'en.......Li'en-itis                                                                        Spleen .... Sple'n-itis

- Mam'ma (s)                                                                                 Mastos... Mast-itis

- Mammae  

- Ren (s) , re'nes                                                                            Ne'phros ....kidney

                                                                                                    Nephrosis

                                                                                                    Nephritis

- Ren-al (berkaitan dengan ren)

- Os (s), Or-a (mulut)                                                                     Stoma....stomat-itis

- O-al (berkaitan dengan mulut)

- Os (eous0 tulang ....os-te-itis

- Vesica (kantung)                                                                          Cyst ....Cyst-itis

                                                                                                     Pneumonia

                                                                                                     Myel-itis (Myelos)

                                                                                                     Rhin-itis (Rhine = hidung,

                                                                                                     -itis = hidung)

 

 

 

ANALISIS KATA

Analisis kata adalah metode pemisahan dari seluruh kata yang menjadi bagian-bagian komponennya.

Caranya:

1. Memisahkan sebuah kata yang menjadi bagian tertentu

2. Menambahkan pengertiannya sesuai dengan maksud dan yang akan dipahami maksud kata tersebut.

 

 

KOMPONEN TERMINOLOGI MEDIS

WORD/ ISTILAH/ TERMINOLOGI MEDIS

1. PREFIKS/ AWALAN

2. ROOT/ KATA DASAR

3. SUFFIK/ AKHIRAN 

 

Komentar