Oleh: H. Triyo Rachmadi, M.H.Kes.
Mulailah
segala aktifitas kita dengan mengucapkan Basmalah yakni Bi Ism Allah Al-Rahman
Al-Rahiim. Dengan mengucapkan ucapan ini, kita bukan sekedar mengharapkan “berkah”,
tetapi juga menghayati maknanya sehingga dapat melahirkan sikap dan karya yang
positif.
Kata
bi yang diterjemahkan ‘dengan’, oleh para ulama dikaitkan dengan kata’memu;ai’
sehingga pengucap basmalah pada hakikatnya berkata: “Dengan (atau demi) Allah
saya memulai (pekerjaan ini)”. Apabila Anda menjadikan pekerjaan Anda ‘atas
nama” dan “demi” Allah maka pekerjaan tersebut pasti tidak akan mengakibatkan
kerugian pihak lain. Karena ketika itu Anda telah membentengi diri dan
pekerjaan Anda dari godaan nafsu serta ambisi pribadi.
Kata
bi juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan” sehingga si pengucap
menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya terlaksana atas kodrat (kekuasaan)
Allah. Ia memohon bantuan-Nya agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik
dan sempurna. Dengan permohonan itu, di dalam jiwa si pengucap tertanam rasa
kelemahan di hadapan Allah SWT. Namun, pada saat yang sama, tertanam pula
kekuatan, rasa percaya diri dan optimism karena ia merasa memperoleh bantuan
dan kekuatan dari Allah- sumber segala kekuatan. Apabila suatu pekerjaan
dilakukan atas bantuan Allah maka pasti ia sempurna, indah baik dan benar
karena sifat-sifat Allah “berbekas” pada pekerjaan tersebut.
Allah
yang dimohonkan bantuan-Nya itu memiliki sifat-sifat yang Maha Sempurna. Ada
dua sifat kesempurnaan yang ditekankan yaitu Al-Rahman dan Al-Rahiim. Al-Rahman
adalah curahan rahmat-Nya secara actual yang diberikan di dunia ini kepada alam
raya termasuk manusia (muknim maupun kafir). Sedangkan Al-Rahiim adalah curahan
rahmat-Nya kepada mereka yang beriman yang diberikan kelak di akhirat.
Kedua
sifat tersbut – yang akan ditanamkan dan yang diusahakan untuk memenuhi jiwa
setiap pengucap basmalah agar seeluruh sikap dan perbuatannya diwarnai oleh
curahan rahmat dan kasih sayang – bukan hanya ditanamkan pada sesame mukmin
atau sesame manusia tetapi juga pada binatang, tumbuh-tumbuhan bahkan juga pada
makhluk-makhluk tak bernyawa sekalipun.
Ucapkanlah
basmalah pada saat Anda mulai menulis, niscaya tulisan dana pa yang Anda tulis akan
menjadi indah dan benar. Kasih saying akan tercurah pada pena dan kertas
sehingga Anda tidak menyia-nyiakannya. Ucapkanlah basmalah pada saat Anda memakai
pakaia, berjalan, menyembelih binatang, bekerja, berbaring dan sebagainya, agar
kasih sayang tercurah kepada Anda dan Anda pun mampu mencurahkannya kepada yang
lain.
Salah
dan keliru – jika enggan berkata berdosa – orang yang beranggapan bahwa “empat
tambah empat sama dengan delapan, baik dengan basmalah atau tidak”. Salah dan
keliru anggapan ini karena dengan basmalah paling tidak jumlah tersebut
diucapkan dan dipaparkan dengan indah dan baik. Sementara bila tanpa basmalah,
tidak mustahil jumlahnya dalam catatan delapan tetapi dalam kenyataan hanya
tujuh; yang satu tercecer mungkin ke saku yang enggan mengucapkannya. Maha
Benar dan Maha Indah Petunjuk Allah serta Rasul-Nya.
Lentera
Hati, Kisah dan Hikmah Kehidupan, Quraish Shihab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar