Aplikasi dalam Penelitian
Bagaimanakah menggunakan metode penelusuran tersebut?
Sebagai contoh kita coba melakukan analisis pada data penderita depresi seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini, kemudian beberapa pertanyaan dicoba dijawab dengan menggunakan konsep uji statistik yang sesuai.
No. Var | Nama Variable | Keterangan |
1. | NO | Nomor identitas (mulai nomor 1 sampai 100) |
2. | SEKS | 1=Pria; 2=Wanita |
3. | UMUR | Umur dalam tahun (umur maksimal 99 tahun) |
4. | KAWIN | 1=belum kawin; 2=kawin; 3=cerai; 4=janda(mati) |
5. | DIDIK | 1=tidak sekolah; 2=SD; 3=SLTP; 4=SLTA; 5=Sarjana |
6. | KERJA | 1=petani; 2=buruh; 3=pegawai negeri; 4=wiraswasta; 5=tidak bekerja; 6=lain-lain |
7. | HASIL | Penghasilan per bulan dalam rupiah (ribuan) |
8. | AGAMA | 1=Islam; 2=Kristen; 3=Katolik; 4=Hindu; 5=Budha |
9-28 | C1-C20 | “Bacalah lembaran ini, dan tulislah nomor yang paling sesuai dengan keadaan anda selama satu minggu terakhir” (20 butir pertanyaan dari skala depresi). 0=jarang sekali atau tidak pernah (hari); 1=kadang-kadang (1-2 hari); 2=agak sering (3-4 hari); 3=hampir setiap saat (5-7 hari) |
29 | CESD | Jumlah dari C1-C20 (skor antara 0-60) |
30 | KASUS | 0=norma; 1=depresi, dimana kriteria depresi bila CESD ³16 |
31 | MINUM | Peminum alkohol ? 1 = ya; 2 = tidak |
32 | SEHAT | Keadaan umum ? 1=sangat baik; 2=baik; 3=cukup; 4=jelek |
33 | KONTROL | Kontrol teratur ke Dokter ? 1=ya; 2=tidak |
34 | TERAPI | Apakah Dokter memberikan resep atau memberi nasihat ? 1=ya; 2=tidak |
35 | BARING | Berbaring terus di ranjang selama dua bulan terakhir ? 0=ya; 1=tidak |
36 | AKUT | Adakah sakit akut selama dua bulan terakhir ? 0=tidak; 1=ya |
37 | KRONIS | Adakah sakit kronis selama satu tahun terakhir ? 0=tidak; 1=ya |
PERTANYAAN :
1. Apakah ada perbedaan rata-rata umur berdasarkan status kawin ?
JAWAB:
Untuk menjawab pertanyaan ini harus diketahui :
a. tujuan: uji perbedaan
b. skala ukuran :
- umur : interval
- status kawin : nomilal
Oleh karena skala umur adalah interval maka digunakan statistik parametrik.
Oleh karena yang dibedakan ada empat kelomok (lebih dari 2 kelompok) (status kawin : 1=belum kawin; 2=kawin; 3=cerai; 4=janda), maka uji statistik yang tepat adalah ANOVA.
Contoh penyajian data pada keadaan ini :
| Umur Rata-rata | SD |
Belum Kawin | 24,94 | 6,67 |
Kawin | 33,00 | 8,27 |
Erai | 42,45 | 7,27 |
Janda | 43,40 | 3,77 |
Misalnya, dalam status kawin hanya membedakan dua kelompok saja (status kawin : 1=kawin; 2=tidak kawin), maka uji statistik yang digunakan adalah T-TEST (INDEPENDENT).
PERTANYAAN
2. Apakah ada beda tingkat CESD berdasar status kawin ?
JAWAB
Tujuan analisis statistik adalah untuk membedakan variabel, maka digunakan uji signifikansi.
Skala ukuran : CESD adalah interval; status kawin adalah nominal
Bila yang diuji adalah CESD, maka digunakan uji statistik ANOVA
Contoh penyajian data :
| Skor CESD Rata-rata | SD |
Belum Kawin | 10,78 | 8,36 |
Kawin | 13,90 | 10,07 |
Cerai | 22,00 | 14,48 |
Janda | 21,00 | 12,27 |
ERTANYAAN
3. Apakah status perkawinan memberikan perbedaan terhadap kejadian depresi ?
JAWAB :
Status kawin : nominal (belum kawin, kawin, cerai, janda)
Kasus depresi : nominal (ya, tidak)
Status kawin = variabel independent;
Depresi = variabel dependent
Uji statistik yang digunakan adalah CHISQUARE POLINOMINAL (MANTLE-HAENSZEL)
| Dengan Depresi | Tanpa Depresi |
Belum Kawin | 14 | 4 |
Kawin | 12 | 9 |
Cerai | 5 | 6 |
Janda | 5 | 5 |
PERTANYAAN :
4. Apakah tingkat pendidikan memberikan perbedaan pada tingkat CESD ?
JAWAB :
Tingkat pendidikan = nominal
Skor CESD = interval
Status pendidikan = variabel independent; CESD = variabel dependent.
Uji statistik yang digunakan adalah ANOVA
| Skor CESD Rata-rata | SD |
Tidak Sekolah | 25,50 | 24,75 |
SD | 23,22 | 13,72 |
SLTP | 16,00 | 12,66 |
SLTA | 14,06 | 10,03 |
Sarjana | 9,14 | 4,14 |
Bila pada tingkat pendidikan hanya membedakan antara pendidikan tinggi dan pendidikan rendah saja, maka digunakan T-TEST independent.
| Skor CESD Rata-rata | SD |
Pendidikan tinggi | 19,65 | 13,86 |
Pendidikan rendah | 13,16 | 9,36 |
Bila pada penderita di atas dikerjakan dua kali pemeriksaan skor CESD, yaitu sebelum dan sesudah terapi, maka untuk mengetahui apakah ada perbedaan skor CESD pre dan post terapi, digunakan T-TEST DEPENDENT (PAIRED T-TEST).
PERTANYAAN :
5. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan kasus depresi ?
JAWAB :
Oleh karena untuk mencari hubungan antara variabel, maka digunakan uji korelasi
Skala ukuran jenis kelamin adalah nominal; skala ukuran kasus depresi adalah nominal, maka digunakan uji korelasi nonparametrik PHI COEFICIENT (CONTINGENCY COEFFICIENT).
LATIHAN:
Berdasarkan tabel tersebut tentukan apakah jenis atau nama analisis statistiknya?
- Apakah ada perbedaan rata-rata umur berdasarkan status kawin?
- Adakah perbedaan tingkat depresi (CESD) berdasarkan status kawin?
- Apakah kejadian kasus depresi (CESD) tergantung pada status perkawinan?
- Adakah hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian kasus depresi?
- Adakah perbedaan tingkat depresi (CESD) berdasarkan tingkat pendidikan?
- Adakah hubungan antara tingkat kesehatan dengan usia?
PUSTAKA:
Analisis Statistik tabulasi
Metode analisis yang dipergunakan adalah analisis table silang (cross tabulation). Metode analisis tabulasi ini mencakup analisis univariate, bivariate, dan multivariate.
Rumusan dan aplikasinya
Tabel biasanya disajikan dalam bentuk baris (b) x kolom (k), Banyaknya baris sangat bervariasi biasanya antara 2 sampai dengan 10, tetapi juga banyak dijumpai sampai 20 atau 40 an. Banyaknya baris lazimnya disimbolkan dengn i sehingga untuk menunjuk besaran isi tabel pada baris ke i disimbolkan bi . Selanjutnya banyak kolom juga bervariasi, umumnya antara 1 (satu) sampai dengan 5, tetapi banyak juga panjang untuk tabel besar sampai 10 atau 20, bahkan ada dijumpai sampai 40 kolom. Banyaknya kolom lazimnya disimbolkan dengan j sehingga untuk menunjuk besaran isi tabel pada kolom ke j disimbolkan bj .
Selanjutnya pada analisis bivariate dan multivariate ada suatu teori non statistik yang harus difahami oleh para analis. Teori tersebut adalah teori kausalitas. Teori kausalitas ini banyak dijumpai pada berbagai buku ilmu ilmu sosial, buku metodologi penelitian, bahkan pada disiplin ilmu ilmu lainnya. Secara umum ada variabel yang hanya berperan sebagai variabel independen misalnya untuk kajian dengan unit analisisnya orang atau ketenagakerjaan, maka variable background seperti tempat lahir, suku, asal daerah, jenis kelamin, tanggal lahir, jumlah anak, hubungan dengan kepala rumhatangga, merupakan variable independent atau yang mempengaruhi. Selanjutnya varaiabel yang dependen atau dipengaruhi pada umumnya yang bukan variable dasar seperti: Umur, Status pekerjaan, Status Perkawinan, Pendidikan, Jam kerja, Upah, dll.
Univariate
Analisis univariate dengan menggunakan analisis table menunjukkan bahwa dalam satu tabel tersebut hanya memuat informasi satu variabel saja. Biasanya tabel ini disebut tabel distribusi frekwensi atau di sederhanakan sebagai tabel frekwensi saja. Analisis univariate dengan menggunakan analisis tabel menunjukkan bahwa dalam satu tabel tersebut hanya memuat informasi satu variabel saja. Biasanya tabel ini disebut tabel 3 distribusi frekwensi atau di sederhanakan sebagai tabel frekwensi saja. Analisis tabel univariate ini biasanya disajikan sekaligus dalam table memuat angka mutlak, persentase, dan persentase kumulatif, Bahkan pada umumnya dilengkapi dengan sajian gambar yang
disebut: histogram, poligon, dan ogive (baca oh-jaiv);
Bivariate
Analisis bivariate, atau analisis tabel silang (cross tabulation) penyajiannya disarankan dengan aturan berikut. Aturan umum yang ada di berbagai buku teori sebagai kesepakan adalah sebagai berikut. Tabel silang pada umumnya terdiri dari baris dan kolom. Aturan pertama adalah variable independent (X) ada diatas terdiri dari kolom-kolom sebagai komponen-konponennya atau sub-heading terdiri dari {X1, X2,…, Xk}, dan variable dependen (Y) disamping kiri terdiri dari baris-baris {Y1, Y2, …., Yb}. Aturan Kedua jumlah mutlak dihitung baik variable X mauoun variable Y. Aturan ketiga penyajian persentase dilakukan pada kolom kolom tertentu termasuk jumlah pada kolom terakhir. Aturan keempat, apabila data X atau Y merupakan data ordinal atau lebih tinggi skalanya makan penyajiannya sub kolom atau sub baris dimulai dari yang terendah ujung atas kiri. Variabel X dengan sub kolom {X1, X2,…, Xk} dari kiri kekanan, dan variable Y dengan baris baris {Y1, Y2, …., Yb} dari atas kebawah.
Multivariate
Analisis multivariate, atau analisis tabel silang ganda (multiple cross tabulation) mengikuti pola umum sebagai berikut. Pola piker metode ini antara lain mengikuti pola analisis yang disarankan oleh Monette, dkk. Monette mendefinisikan multivariate sebagai berikut dalam glosarinya. Multivariet statistics: statistics that describe the relationships among three or more variables.
BAB VI
STUDI LITERATURE
6.1. Tujuan
Tujuan utama melakukan studi literature ialah 1) menemukan variable-variabel yang akan diteliti. 2) membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan, 3) melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, 4) menentukan makna dan hubungan antar variable.
Tujuan pertama melakukan studi literature ialah menemukan variable-variabel yang akan diteliti. Pada praktiknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabel yang akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, studi literature juga dapat membantu peneliti dalam mendefinisikan variable baik secara konseptual ataupun secara operasional dan yang lebih penting ialah membantu dalam mengidentifikasi adanya hubungan antar variable yang secara konseptual atupun operasional penting untuk diteliti.
Tujuan kedua ialah membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Perlu diketahui juga bahwa penelitian masa lalu dapat menjadi bahan atau setidak-tidaknya memberikan gagasan atau inspirasi terhadap penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnya penemuan-penemuan sebelumnya dapat memberikan arahan kepada kita dalam melakukan penelitian saat ini. Kita sering mendapatkan banyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik yang sudah diteliti.
Tujuan yang ketiga ialah melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, maksudnya jika seorang peneliti dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil hasil penelitian sejenis di masa lalu, maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam konteks penelitian saat ini. Pada umunya para peneliti lebih memilih hal-hal yang bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat umum.
Tujuan keempat ialah menentukan makna dan hubungan antar variable karena semua variable yang diteliti harus diberi nama, didefinisikan dan disatukan dengan masalah yang sudah dirumuskan beserta hipotesanya. Jika seseorang melakukan proses mendefenisikan variable dengan tanpa melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu maka kemungkinan yang akan diperoleh ialah kesalahan dalam pendefenisian variabel. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang bersangkutan akan mendapatkan tuntunan secara teori cara-cara mendefenisikan suatu variable dan juga kemungkinan-kemungkinan adanya variable yang secara konseptual sudah didefinisikan oleh peneliti sebelumnya. Khususnya dalam ilmu-ilmu social dan psikologi, pada umumnya gejala atau variable sudah didefinisikan secara konseptual dan operasional dalam buku-buku teori yang ada.
6.2 Sumber-Sumber
Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti diantaranya ialah 1) abstrak hasil penelitian, 2) indeks, 3) review, 4) jurnal 5) buku referensi.
Abstrak hasil penelitian merupakan sumber referensi yang berharga karena dalam abstrak biasanya peneliti menuliskan intisari dari penelitian yang meliputi: metode yang digunakan, perumusan masalah, hasil penelitian dan kesimpulan. Dengan membaca abstrak hasil penelitian kita akan mendapatkan gambaran secara keseluruhan tentang penelitian yang sudah dilakukan. Keuntungan utama membaca abstrak ialah kita dapat mempelajari metode yang digunakan oleh peneliti tersebut, sehingga memberikan inspirasi kepada kita untuk menggunakan metode sejenis dalam konteks dan latar yang berbeda.
Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya, misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.
Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesa karya-karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi. Dalam review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.
Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer. Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi.
Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu. Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.
6.3 Cara Pencarian
Cara pencarian kepustakaan dapat dilakukan secara manual atau secara online. Jika dilakukan secara manual maka peneliti harus mengunjungi perpustakaan, tempat-tempat sumber informasi, seperti Biro Pusat Statistik. Jika dilakukan secara online, maka peneliti harus mempunyai komputer yang disambungkan dengan Internet. Cara melakukan pencarian secara online sebagai berikut:
- Carilah web site yang berfungsi sebagai “search engine”, misalnya www.google.com
- Masukkan kata kunci kedalam kolom pencarian, misalnya “bahasa pemrograman PHP”
- Klik kata “search” atau “go”, maka anda akan memperoleh alamat-alamat yang berisi masalah yang kita cari terebut.
- Tip dalam melakukan pencarian di Internet:
- Tentukan tujuan pencarian
- Definisikan secara jelas dan detil tipe informasi yang seperti apa yang dibutuhkan
- Identifikasikan kata kunci (key word), frasa, atau kategori subyek
- Pelajari mekanisme pencarian dalam web site tersebut, misalnya penggunaan Logika Boolean yang menggunakan operator pencarian utama: AND, OR, NOT. Menggunakan kata AND berarti kita menyempitkan hasil pencarian dalam mesin tersebut. Menggunakan OR berarti kita memperluas hasil pencarian. Menggunakan NOT akan membuat operator menghilangkan munculnya dokumen-dokumen yang tidak diikutsertakan.
- Selain Logika Boolean, banyak web site menggunakan metode “Relevancy Ranking” atau menggunakan istilah yang dikenal dengan WAIS (Wide Area Information Information Server). Metode ini menggunakan 3 (tiga) ekspresi sbb: ALL (yang mirip dengan penggunaan AND pada logika Boolean), ANY (yang mirip dengan penggunaan OR pada logika Boolean), dan PHRASE yang mencarikan dokumen yang mirip atau berdekatan dengan yang dicarinya.
Dikarenakan tidak adanya sensor dalam Internet, maka kita perlu mengevaluasi kualitas tulisan / buku / acuan yang ada di Internet. Berikut ini dibahas cara-cara mengukur kualitas tulisan di Internet:
- Reliabilitas: referensi yang dicari sebaiknya dipertimbangkan reliabilitasnya, khususnya dari sisi pengarangnya. Jika pengarangnya memang ahli di bidangnya, maka tulisan tersebut dapat dipercaya kualitasnya. Pada bagian kover belakang buku, biasanya ditulis riwayat singkat penulisnya, misalnya pengalaman menulis buku, studinya, dan jenjang kariernya. Dari informasi ini kita dapat menilai seberapa besar reliabilitas buku yang ditulis saat ini dalam hubungannya dengan bidang ilmunya dan pengalaman dalam menulis buku.
- CARS (Credibility Accuracy Reasonableness and Support) checklist: Cars checklist (Robert Harris, 1997) dapat digunakan untuk menguji kualitas informasi yang berasal dari Internet.
o o Pertama, kredibiltas menyangkut sumber informasinya yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan yang memungkinkan kita dapat mempercayainya; kejelasan latar belakang pengarang yang menyangkut pendidikan, alamat, pengalaman, kedudukan, dan penilaian sesama penulis; adanya kontrol kualitas dari sesama penulis; refeferensi yang jelas diambil dari jurnal atau hasil penelitian lainnya.
o o Kedua, akurasi meliputi tidak ketinggalan jaman (up to date), bersifat factual, detil, pasti, komprehensive, berorientasi pada pembaca dan tujuan, menjadikan sumber saat ini bukan informasi yang sudah kedaluwarsa, dan dapat memberikan gambaran kebenaran secara utuh.
o o Ketiga, dapat diterima dengan akal sehat yang meliputi adil dan tidak memihak, memberikan keseimbangan, bersifat obyektif, tidak memunculkan konflik kepentingan, tidak bersifat menghasut; mempunyai tujuan untuk dijadikan sebagai sumber yang dapat dipercaya karena memunculkan kebenaran yang utuh.
o o Keempat, adanya dukungan seperti sumber-sumber acuan, informasi kontak, memungkinkan adanya layanan tuntutan, tujuannya ialah memberikan bukti yang meyakinkan kepada para pembaca jika pembaca melakukan tuntutan.
6.4. Alamat Mesin Pencari
Berikut ini beberapa alamat web site yang mempunyai mesin pencari sangat baik:
a. a. http://www.google.com
b. b. http://www.yahoo.com
c. c. http://www.pusatriset.com/netseeker.htm
d. d. http://www.msn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar